Hargaprasmanan khitanan rp 30.000, dengan menu sebagai berikut : (b) acara dirumah 14jt terdiri dari. Diantaranya adalah menu catering prasmanan, nasi box, catering coffee break, snack box, gubukan untuk acara lamaran, resepsi pernikahan, aqiqah, hajatan khitanan, catering ramadhan untuk buka puasa bersama ataupun catering arisan. MC(Pembawa Acara) Khitanan/Sunatan. Bapak-bapak lbu-lbu dan saudara sekalian para undangan yang kami homati ! Puja dan puji syukur hanya kita panjatkan kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan nikmat kepada kita sekalian, berupa kesehatan jasmani dari rohani, sehingga pada malam/siang ini kita bisa menghadiri undangannya bapak yang mempunyai Dankami mengikuti nabi-Mu dengan kehendak-Mu dan qadha-Mu. Karena suatu hal yang Engkau inginkan. Karena suatu hal ketentuan yang Engkau tetapkan. Karena suatu perkara yang Engkau laksanakan, dan Engkau merasakan padanya panasnya besi dalam khitan dan bekamnya karena suatu perkara yang Engkau lebih tahu dari aku." Maqro Al-Qur'an Untuk Acara-acara Islami. Setiap ada acara-acara kerohanian Islam, biasanya ada seorang qori' yang membacakan lantunan kalam Ilahi. Berikut ini adalah ayat-ayat yang biasanya dibacakan (diambil dari buku pedoman lagu-lagu tilawatil Qur'an karangan Ust. M. Misbahul Munir): Maulid Nabi. Surat Al-Ahzab ayat 21-24. Artinya "Ya Allah, berilah kami pertolongan untuk memperoleh keutamaan-keutamaan, dan jauhkan kami dari melakukan hal-hal yang hina. Ya Allah, terimalah khitan kami, selamatkanlah urusan-urusan kami, sembuhkanlah dari sakit (karena khitan) ini, bayarkanlah utang-utang kami, jadikanlah (kenyataan) cita-cita kami, lapangkanlah rezeki kami dengan kemurahan-Mu, wahai Zat yang Maha Memberi. Bapakibu hadiri/hadirot yang di muliakan Allah SWT, Atas nama tuan rumah yang pertama saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu sekalian yang telah menyepatkan hadir untuk memenuhi undangan kami, baiklah langsung saja untuk mempersingkat waktu saya akan membacakan susunan acara pada siang/malam hari ini. . loading...Dalam Islam Khitan disyariatkan atau wajib dilaksanakan oleh kaum laki-laki, dan sebagai sebuah kewajiban sangat baik sekali jika khitan diawali dengan doa. Foto ilustrasi/ist Khitan merupakan sebuah perintah agama yang diwajibkan syariat Islam bagi kaum laki-laki. Menilik sejarahnya, khitan ini diperintahkan Allah Ta'ala kepada Nabi Ibrahim alaihisallam dan beliau menjadi manusia pertama di muka bumi ini yang dikhitan, meski saat itu Nabi Ibrahim telah berusia 80 tahun. Sebagai perintah Allah subhanahu wa ta'ala, maka mewajiban khitan ini tidak hanya diberlakukan pada zaman Nabi Ibrahim sana melainkan sampai dengan zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Untuk itu, sebagai sebuah kewajiban sangat baik sekali jika khitan diawali dengan doa .Baca juga Wajibkah Khitan Bagi Perempuan? Ini Penjelasan Ustazah AiniDikutip dari tulisan Ustadz H Muhammad Faizin seperti dilansir NU online, dijelaskan bahwa ada beberapa doa ketika seseorang tersebut akan dikhitan. Salah satunya, dalam Kitab Hilyatun Nufus lil Aris wal Arus, tertulis sebuah doa ketika seseorang akan dikhitan. Doa tersebut yakniاَللَّهُمَّ هَذِهِ سُنَّتُكَ وَسُنَّةُ نَبِيِّكَ، صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَآلِهِ، وَاتِّبَاعٌ مِنَّا لِنَبِيِّكَ، بِمَشِيْئَتِكَ وَإِرَادَتِكَ وَقَضَائِكَ لِأَمْرٍ أَرَدْتَهُ وَقَضَاءٍ حَتَمْتَهُ، وَأَمْرٍ أَنْفَذْتَهُ، وَأَذَقْتَهُ حَرَّ اْلحَدِيْدِ فِيْ خِتَانِهِ وَحِجَامَتِهِ بِأْمْرٍ أَنْتَ أَعْرَفُ بِهِ مِنِّيْAllāhumma hādzihī sunnatuka wa sunnatu nabiyyika, shalawātuka alayhi wa ālihī, wat tibāun minnā li nabiyyika, bi masyī’atika, wa irādatika, wa qadhā’ika li amrin aradtahū, wa qadhā’in hatamtahū, wa amrin anfadztahū, wa adzaqtahū harral hadīdi fī khitānihī wa hijāmihī bi amrin anta a’rafu bihī minnī. Artinya, “Ya Allah, ini adalah sunnah-Mu dan sunnah nabi-Mu. Semoga rahmat tercurah padanya dan keluarganya. Dan kami mengikuti nabi-Mu dengan kehendak-Mu dan qadha-Mu. Karena suatu hal yang Engkau inginkan. Karena suatu hal ketentuan yang Engkau tetapkan. Karena suatu perkara yang Engkau laksanakan, dan Engkau merasakan padanya panasnya besi dalam khitan dan bekamnya karena suatu perkara yang Engkau lebih tahu dari aku.”Kemudian doa اَللَّهُمَّ فَطَهِّرْهُ مِنَ الذُّنُوْبِ، وَزِدْ فِيْ عُمْرِهِ وَادْفَعِ اْلآفَاتِ عَنْ بَدَنِهِ وَاْلأَوْجَاعِ عَنْ جِسْمِهِ، وَزِدْهُ مِنَ اْلغِنَى وَادْفَعْ عَنْهُ اْلفَقْرَ فَإِنَّكَ تَعْلَمُ وَلَا نَعْلَمُAllāhumma fa thahhirhu minadz dzunūb, wa zid fi umrihī, wadfail āfāti an badanihī wal awjāi an jismihī, wa zidhu minal ghinā, wadfa anhul faqra, fa innaka talamu wa lā nalamu. Artinya, “Ya Allah, maka sucikanlah dia dari dosa-dosa. Tambahlah umurnya. Jagalah tubuhnya dari penyakit. Dan tambahlah kekayaan padanya dan jauhkan dari kefakiran. Maka sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui sementara kami tidak mengetahui”. Sementara dalam Kitab Perukunan Melayu terbitan Alaydrus, halaman 50, disebutkan sebuah doa dari orang tua untuk anak dan keturunannya agar senantiasa dalam keadaan selamat, yakni اللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ النَّبِيِّ وَالحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيْهِ وَنَجِّنِيْ مِنَ الغَمِّ الَّذِيْ فِيْهِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، وَأَسْئَلُكَ أَنْ تُحْيِيَ قَلْبِيْ بِنُوْرِ مَعْرِفَتِكَ أَبَدًا أَبَدًا يَا رَسُوْلَ اللهِ يَا اللهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَAllāhumma bi hurmatin nabiyyi, wal hasani, wa akhīhi, wa ummihī, wa abīhi, najjinī minal ghammil ladzī fīhi, yā hayyu, yā qayyūmu, yā dzla jalāli wal ikrāmi, wa as’aluka an tuhyiya qalbī bi nūri marifatika abadan abadan, yā rasūlallāhi, yā allāhu, yā arhamar rāhimīna, wal hamdu lillāhi rabbil “Ya Allah, demi kehormatan Nabi Muhammad SAW, Hasan, saudaranya, ibunya, dan bapaknya, selamakanlah aku dari kebingungan yang ada di dalamnya. Wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang maha tegak, wahai Zat yang maha besar dan mulia, aku memohon kepada-Mu agar menghidupkan hatiku dengan cahaya makrifat-Mu selamanya, wahai Rasulullah, ya Allah 3 kali, dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang maha pengasih. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.” Baca Juga Wallahu A'lam wid Cilacap - Sunat atau khitan diwajibkan atas laki-laki muslim. Selain disyariatkan, berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa khitan bermanfaat dalam berbagai aspek, salah satunya kesehatan. Khitan lazimnya dilakukan ketika seseorang masih anak-anak atau bahkan bayi. Karena itu, orangtualah yang berkewajiban mengkhitankan anak lelakinya. Khitan dilakukan dengan memotong kulup atau kulit ujung alat vital. Berbagai metode khitan telah dikembangkan, sehingga khitan zaman sekarang bukan lagi sesuatu yang begitu menakutkan seperti zaman dulu. Karomah Misterius Mbah Mangli Magelang, Ceramah di Berbagi Tempat dalam Satu Waktu Bacaan Sholawat Sulthon Arab, Latin dan Artinya Sekali Membaca Senilai 100 Ribu Teks Khutbah Jumat November 2022 Terbaru Menyiapkan Bekal Sebelum Kematian Tiba Dalam riwayat agama samawi, khitan telah banyak disebut. Begitu pula dengan agama Islam. Khitan dalam khazanah Islam disebut dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 124 "Dan ingatlah, ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat perintah dan larangan, lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata “Dan saya mohon juga dari keturunanku”. Allah berfirman “Janji-Ku ini tidak mengenai orang yang zalim”. QS. Al-Baqarah124. Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah Swt. telah menguji Nabi Ibrahim As. dengan beberapa kalimat perintah dan larangan, menurut ulama termasuk di dalamnya perintah khitan. Rasulullah SAW juga meriwayatkan tentang khitan Nabi Ibrahim dan dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini. Selain karena alasan kesehatan, khitan juga menjadi salah satu upaya menjaga kesucian, sebab khitan menghilangkan kemungkinan sisa air seni dan kotoran lain di alat vital pria. Tiap orangtua pasti berharap anaknya akan selamat dan cepat sehat usai khitan. Selain mencari fasilitas terbaik, tentu saja ikhtiar lain yang dijalankan adalah dengan doa. Berikut ini adalah doa khitan dan keselamatan anak yang disusun oleh Ustadz H Muhammad Faizin bersumber dari kitab Kitab Hilyatun Nufus lil Aris wal Arus dan Kitab Perukunan Melayu terbitan Alaydrus, seperti dimuat di NU Online. Saksikan Video Pilihan IniDetik-Detik Wanita Nekat Terobos Paspampres dan Cegat Mobil Demi Salami JokowiKetua Umum Bhayangkari sekaligus Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo kanan didampingi Ketua Pengurus Pusat Yayasan Kemala Bhayangkari tengah sekaligus Ketua Pelaksana Tour of Kemala Winny Agung Budi Maryoto, dalam bakti sosial khitan massal 184 anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Putra Anda, Belitong, Kamis 28/7/2022. foto InstimewaSebagai sebuah perintah agama, kewajiban khitan sangat baik sekali jika diawali dengan doa. Dalam Kitab Hilyatun Nufus lil Aris wal Arus, tertulis sebuah doa ketika seseorang akan dikhitan yakni اَللَّهُمَّ هَذِهِ سُنَّتُكَ وَسُنَّةُ نَبِيِّكَ، صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَآلِهِ، وَاتِّبَاعٌ مِنَّا لِنَبِيِّكَ، بِمَشِيْئَتِكَ وَإِرَادَتِكَ وَقَضَائِكَ لِأَمْرٍ أَرَدْتَهُ وَقَضَاءٍ حَتَمْتَهُ، وَأَمْرٍ أَنْفَذْتَهُ، وَأَذَقْتَهُ حَرَّ اْلحَدِيْدِ فِيْ خِتَانِهِ وَحِجَامَتِهِ بِأْمْرٍ أَنْتَ أَعْرَفُ بِهِ مِنِّيْ Allāhumma hādzihī sunnatuka wa sunnatu nabiyyika, shalawātuka alayhi wa ālihī, wat tibāun minnā li nabiyyika, bi masyī’atika, wa irādatika, wa qadhā’ika li amrin aradtahū, wa qadhā’in hatamtahū, wa amrin anfadztahū, wa adzaqtahū harral hadīdi fī khitānihī wa hijāmihī bi amrin anta a’rafu bihī minnī. Artinya Ya Allah, ini adalah sunnah-Mu dan sunnah nabi-Mu. Semoga rahmat tercurah padanya dan keluarganya. Dan kami mengikuti nabi-Mu dengan kehendak-Mu dan qadha-Mu. Karena suatu hal yang Engkau inginkan. Karena suatu hal ketentuan yang Engkau tetapkan. Karena suatu perkara yang Engkau laksanakan, dan Engkau merasakan padanya panasnya besi dalam khitan dan bekamnya karena suatu perkara yang Engkau lebih tahu dari aku. اَللَّهُمَّ فَطَهِّرْهُ مِنَ الذُّنُوْبِ، وَزِدْ فِيْ عُمْرِهِ وَادْفَعِ اْلآفَاتِ عَنْ بَدَنِهِ وَاْلأَوْجَاعِ عَنْ جِسْمِهِ، وَزِدْهُ مِنَ اْلغِنَى وَادْفَعْ عَنْهُ اْلفَقْرَ فَإِنَّكَ تَعْلَمُ وَلَا نَعْلَمُ Allāhumma fa thahhirhu minadz dzunūb, wa zid fi umrihī, wadfail āfāti an badanihī wal awjāi an jismihī, wa zidhu minal ghinā, wadfa anhul faqra, fa innaka talamu wa lā nalamu. Artinya Ya Allah, maka sucikanlah dia dari dosa-dosa. Tambahlah umurnya. Jagalah tubuhnya dari penyakit. Dan tambahlah kekayaan padanya dan jauhkan dari kefakiran. Maka sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui sementara kami tidak mengetahui. Doa Keselamatan AnakPurwanto 9 diberikan semangat oleh tim medis setelah prosedur khitannya selesai Rajab UmarDalam Kitab Perukunan Melayu terbitan Alaydrus, halaman 50, disebutkan sebuah doa dari orang tua untuk anak dan keturunannya agar senantiasa dalam keadaan selamat, yakni اللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ النَّبِيِّ وَالحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيْهِ وَنَجِّنِيْ مِنَ الغَمِّ الَّذِيْ فِيْهِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، وَأَسْئَلُكَ أَنْ تُحْيِيَ قَلْبِيْ بِنُوْرِ مَعْرِفَتِكَ أَبَدًا أَبَدًا يَا رَسُوْلَ اللهِ يَا اللهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ Allāhumma bi hurmatin nabiyyi, wal hasani, wa akhīhi, wa ummihī, wa abīhi, najjinī minal ghammil ladzī fīhi, yā hayyu, yā qayyūmu, yā dzla jalāli wal ikrāmi, wa as’aluka an tuhyiya qalbī bi nūri marifatika abadan abadan, yā rasūlallāhi, yā allāhu, yā arhamar rāhimīna, wal hamdu lillāhi rabbil ālamīna. Artinya Ya Allah, demi kehormatan Nabi Muhammad SAW, Hasan, saudaranya, ibunya, dan bapaknya, selamakanlah aku dari kebingungan yang ada di dalamnya. Wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang maha tegak, wahai Zat yang maha besar dan mulia, aku memohon kepada-Mu agar menghidupkan hatiku dengan cahaya makrifat-Mu selamanya, wahai Rasulullah, ya Allah 3 kali, dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang maha pengasih. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Tim Rembulan * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. – Ulasan ini akan menyuguhkan contoh teks ceramah tentang acara khitanan disertai dengan dalilnya. Khitan telah dikenal dan dilakukan oleh orang sejak dahulu dan berlanjut sampai Islam datang dan sampai sekarang. Dikalangan utusan, orang yang pertama kali melakukan khitan, menurut sejarah adalah Nabi Ibrahim as. Namun, tidak diketahui dengan jelas motif yang membuat orang dahulu melakukan khitan. Simak ceramah khitanan berikut ini sebagai bahan untuk berdakwah. Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ Alhamdulillahi robbil Alamin, Assholaatu was Salamu ala asrofil ambiak iwal mursalin. Baca Juga Ceramah Walimatul Khitan yang Bagus dan Bermakna Wa ala alihi shohbihi wa man tabi’ahum biihsani ilaa yaumid dien.. Amma ba’adu Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur selalu kita panjatkan kehadiat Allahswt, dan sholawat kita kepada Rasul selalu tetap tercurah kepada sayyidana Muhammad saw, beserta keluraga, shabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman amien. Kaum muslimin sahabatku yang dirahmati Allah Pada kesempatan yang mulia ini izinkan kami berbagi kebaikan, dalam hal berbagi ilmu pengetahuan tentang Khitanan Beserta dalilnya. Khitanan adalah amaliah yang suci dan mulia, dan ini merupakan salah perintha Allah langsung kepada Nabi Ibrahim, as, ketika beliau umur 80 tahun menjalankan perintah Allah. Sehingga perintah itu dilanjutkan kepada Nabi Muhammad, saw, dan umatnya sampai sekarang. Ada pun keterangan nas dalam Al-qur’an tentang Dalil khitanan terdapat pada Surat An-Nahl ayat 123 dan Al-Hajj ayat 78 sebagai berikut. ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ Khitan merupakan sebagian ibadah yang ditentukan oleh agama Islam. Syariat ini diwajibkan bagi umat Islam laki-laki dan menjadi salah satu tugas orang tua untuk mengkhitankan anaknya. Khitan sendiri dilakukan dengan memotong bagian atas kulit kemaluan quluf yang biasanya dilakukan saat masih anak-anak. Sebagai sebuah perintah agama, kewajiban khitan sangat baik sekali jika diawali dengan doa. Dalam Kitab Hilyatun Nufus lil Aris wal Arus, tertulis sebuah doa ketika seseorang akan dikhitan yakni اَللَّهُمَّ هَذِهِ سُنَّتُكَ وَسُنَّةُ نَبِيِّكَ، صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَآلِهِ، وَاتِّبَاعٌ مِنَّا لِنَبِيِّكَ، بِمَشِيْئَتِكَ وَإِرَادَتِكَ وَقَضَائِكَ لِأَمْرٍ أَرَدْتَهُ وَقَضَاءٍ حَتَمْتَهُ، وَأَمْرٍ أَنْفَذْتَهُ، وَأَذَقْتَهُ حَرَّ اْلحَدِيْدِ فِيْ خِتَانِهِ وَحِجَامَتِهِ بِأْمْرٍ أَنْتَ أَعْرَفُ بِهِ مِنِّيْ Allāhumma hādzihī sunnatuka wa sunnatu nabiyyika, shalawātuka alayhi wa ālihī, wat tibāun minnā li nabiyyika, bi masyī’atika, wa irādatika, wa qadhā’ika li amrin aradtahū, wa qadhā’in hatamtahū, wa amrin anfadztahū, wa adzaqtahū harral hadīdi fī khitānihī wa hijāmihī bi amrin anta a’rafu bihī minnī. Artinya, “Ya Allah, ini adalah sunnah-Mu dan sunnah nabi-Mu. Semoga rahmat tercurah padanya dan keluarganya. Dan kami mengikuti nabi-Mu dengan kehendak-Mu dan qadha-Mu. Karena suatu hal yang Engkau inginkan. Karena suatu hal ketentuan yang Engkau tetapkan. Karena suatu perkara yang Engkau laksanakan, dan Engkau merasakan padanya panasnya besi dalam khitan dan bekamnya karena suatu perkara yang Engkau lebih tahu dari aku.” اَللَّهُمَّ فَطَهِّرْهُ مِنَ الذُّنُوْبِ، وَزِدْ فِيْ عُمْرِهِ وَادْفَعِ اْلآفَاتِ عَنْ بَدَنِهِ وَاْلأَوْجَاعِ عَنْ جِسْمِهِ، وَزِدْهُ مِنَ اْلغِنَى وَادْفَعْ عَنْهُ اْلفَقْرَ فَإِنَّكَ تَعْلَمُ وَلَا نَعْلَمُ Allāhumma fa thahhirhu minadz dzunūb, wa zid fi umrihī, wadfail āfāti an badanihī wal awjāi an jismihī, wa zidhu minal ghinā, wadfa anhul faqra, fa innaka talamu wa lā nalamu. Artinya, “Ya Allah, maka sucikanlah dia dari dosa-dosa. Tambahlah umurnya. Jagalah tubuhnya dari penyakit. Dan tambahlah kekayaan padanya dan jauhkan dari kefakiran. Maka sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui sementara kami tidak mengetahui”. Sementara dalam Kitab Perukunan Melayu terbitan Alaydrus, halaman 50, disebutkan sebuah doa dari orang tua untuk anak dan keturunannya agar senantiasa dalam keadaan selamat, yakni اللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ النَّبِيِّ وَالحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيْهِ وَنَجِّنِيْ مِنَ الغَمِّ الَّذِيْ فِيْهِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، وَأَسْئَلُكَ أَنْ تُحْيِيَ قَلْبِيْ بِنُوْرِ مَعْرِفَتِكَ أَبَدًا أَبَدًا يَا رَسُوْلَ اللهِ يَا اللهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ Allāhumma bi hurmatin nabiyyi, wal hasani, wa akhīhi, wa ummihī, wa abīhi, najjinī minal ghammil ladzī fīhi, yā hayyu, yā qayyūmu, yā dzla jalāli wal ikrāmi, wa as’aluka an tuhyiya qalbī bi nūri marifatika abadan abadan, yā rasūlallāhi, yā allāhu, yā arhamar rāhimīna, wal hamdu lillāhi rabbil ālamīna. Artinya, “Ya Allah, demi kehormatan Nabi Muhammad SAW, Hasan, saudaranya, ibunya, dan bapaknya, selamakanlah aku dari kebingungan yang ada di dalamnya. Wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang maha tegak, wahai Zat yang maha besar dan mulia, aku memohon kepada-Mu agar menghidupkan hatiku dengan cahaya makrifat-Mu selamanya, wahai Rasulullah, ya Allah 3 kali, dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang maha pengasih. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.” Menilik sejarah, Nabi Ibrahim AS menjadi manusia pertama di muka bumi ini yang dikhitan karena merupakan perintah dari Allah SWT, walau saat itu ia sudah dalam usia 80 tahun. Kewajiban ini tidak hanya diberlakukan pada zaman Nabi Ibrahim. Sampai dengan zaman Nabi Muhammad dan umatnya pun ibadah ini terus menjadi sebuah keharusan. Wallahu a’lam. Ustadz H Muhammad Faizin

ayat untuk acara khitanan