Nilainilai yang menjadi salah satu unsur sistem budaya, merupakan konsepsi abstrak yang dianggap baik dan amat bernilai dalam hidup, yang kemudian menjadi pedoman tertinggi bagi kelakuan dalam suatu masyarakat. ialah kerajaan Sriwijaya pad abad ke-7 m dan 8 M, yang pusatnya di Sumatra Selatan, dan kerajaan Majapahit pada abad ke-14 M yang
UjiKompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian Indonesia (UKTTKI) dikembangkan dan. diselenggarakan sebagai pemenuhan amanat Undang-undang Republik Indonesia. Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang kemudian diikuti oleh Peraturan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 83 Tahun 2013 tentang Sertifikat.
KementerianPendidikan & Kebudayaan Balai Arkeologi Sumatera Selatan Siddhayatra Vol. 21 No. 2 Hlm. 69-141 November 2016 ISSN 0853-9030 Pemujaan Terhadap Makam, Tradisi Masyarakat Lebong, Bengkulu Terdapat banyak unsur-unsur kebudayaan Islam dalam penyelenggaraan ritual Asyeik dilihat dari material yang digunakan dalam upacara. Kata kunci
11Badan Pusat statistik Sumatera selatan, Provinsi Sumatera Selatan dalam Angka tahun 2017, (Palembang: BPS Sumatera Selatan, 2017), hlm. 71. Sumatera Selatan tercatat memiliki penduduk yang memeluk agama beragam. Di tahun 2017, persentase pengikut agama Islam sebesar 95,16%, Budha 1,53%, Khatolik 1,29%, Kristen 1,16% dan Hindu 0,86%.12
Berikutrangkuman kebudayaan dari Propinsi Sumatera Selatan : 1. Rumah Adat Rumah adat Sumatera Selatan bernama Rumah Limas, Ia merupakan rumah panggung, untuk tempat tinggal para bangasawan. Rumah Limas berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas, yaitu keagungan, rukun dan damai, sopan santun, aman dan subur, kemudian makmur dan sejahtera.
Berikut10 rumah adat Sumatera yang tersebar dari Sabang sampai Lampung dikutip dari rupa-rupa.com: 1. Rumah Krong Bade dari Aceh. Rumah Adat Krong Bade (Steemit.com) Rumah adat Sumatera pertama datang dari Aceh rumah Krong Bade yang secara arsitektur berbentuk memanjang dari timur ke barat dengan ukuran persegi panjang.
. 0% found this document useful 0 votes554 views14 pagesDescriptionUnsur budaya sumatera selatanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes554 views14 pagesUnsur-Unsur Budaya Sumatera SelatanJump to Page You are on page 1of 14 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Palembang - Indonesia memang terkenal akan keragaman budayanya. Keragaman ini menghasilkan variasi kesenian dari berbagai daerah di Indonesia. Seni tari menjadi salah satu keunikan dari keragaman budaya di daerah Sumatra Selatan ada banyak jenisnya. Setiap tarian memiliki cerita, tujuan, dan latar belakangnya masing-masing. Variasi tarian daerah Sumatera Selatan membuatnya menjadi indah dan 7 tarian daerah Sumatra Selatan serta penjelasannya berikut ini. Sumatra Selatan tidak hanya terkenal akan kecantikan pakaian adat maupun keunikan rumah adatnya. Tarian daerah Sumatera Selatan juga indah dan unik dengan latar belakangnya ini adalah 7 tarian daerah Sumatera Selatan serta Tari Gending SriwijayaTari Gending Sriwijaya. Foto YouTube Pesona SriwijayaTarian daerah Sumatra Selatan ini cukup populer dan sering digunakan untuk menyambut tamu penting. Tepak berupa kotak berisi kapur sirih dipersembahkan oleh penari kepada tamu melalui Tari Gending Gending Sriwijaya sebelumnya dipentaskan oleh sembilan orang penari. Namun, kini tarian ini hanya dipentaskan oleh empat hingga lima penari Gending Sriwijaya diciptakan pada tahun 1943 hingga 1944 atas permintaan dari pemerintah era penjajahan Jepang untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke Sumatra konsep dikumpulkan oleh pencipta dengan mengambil unsur-unsur tari adat Palembang yang sudah ada Tari Erai-EraiTari Erai-erai. Foto YouTube Seni Budaya SumselTari Erai-Erai merupakan salah satu tarian daerah Sumatra Selatan. Tarian ini berkembang di tengah-tengah etnik Erai-Erai menceritakan kegembiraan ketika masa panen padi. Erai-Erai sendiri memiliki arti serai serumpun, yang melambangkan meski bercerai-berai tetapi tetap satu daerah Sumatera Selatan ini populer sejak tahun 1950-an. Tari Erai-Erai diiringin dengan sejumlah instrumen musik akustik yang indah melengkapi tarian Kurung Panjang sebagai pakaian adat digunakan ketika Tari Erai-Erai dipentaskan lengkap dengan kain tumpal perahu, pending, anting-aning, serta aksesoris Tari TanggaiTari tanggai. Foto YouTube Sanggar Rumah Elok PalembangTari Tanggai adalah salah satu tarian daerah khas Sumatra Selatan yang berasal dari Palembang. Tarian ini berkembang hingga ke seluruh Sumatera Tanggai merupakan tarian yang sudah ada sejak abad ke-5 Masehi. Tarian ini ditujukan sebagai persembahan bagi Dewa Siwa dengan membawa sesajen berisi buah dan aneka ragam Tanggai dahulu dikategorikan sebagai tarian yang sakral. Hal ini karena Tari Tanggai merupakan tarian memasuki tahun 1920, Tari Tanggai ditujukan untuk mencari jodoh oleh para orang tua di Palembang dan disebut sebagai Rasan Tari KebaghTari kebagh. Foto YouTube Raiyani MuharramahTari Kebagh merupakan tarian daerah Sumatera Selatan yang sangat populer di daerah Besemah pada zaman dahulu. Pada tahun 1940-an, tarian ini sempat dilarang untuk dipentaskan oleh pemerintah kolonial Kebagh merupakan tarian yang dipentaskan untuk menyambut tamu. Tarian ini sering dipentaskan pada acara resmi seperti resepsi pernikahan. Tari Kebagh diciptakan untuk memberikan hiburan dengan diiringi kenong dan Tari Sambut SilampariTari sambut silampari kahyangan tinggi. Foto YouTube BNPB Sumatera SelatanTarian daerah Sumatra Selatan berikutnya adalah Tari Sambut Silampari. Tarian ini berkembang pada tahun 1950-an di Sumatera Selatan. Tari Sambut Silampari biasanya dipentaskan dalam suatu pementasan tarian ini, konon para tetua kampung dengan kekuatan supranatural memanggil peri dari kahyangan untuk turun ke bumi dan menghibur masyarakat pada hajatan tersebut. Setelah selesai menari, peri-peri tersebut akan kembali ke Tari BegamboTari begambo. Foto YouTube Budaya MubaTari Begambo diciptakan oleh seorang seniman asal Kecamatan Babat Toman, Dusun Toman. Tarian daerah Sumatra Selatan satu ini mengisahkan kebiasaan masyarakat Toman dalam mengelola tanaman tarian ini, diceritakan bagaimana proses mengelola gambo mulai dari menanam, merawat, hingga memanen hasil gambo seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat Toman. Gambo sendiri merupakan tanaman dengan beragam khasiat seperti obat flu bagi ibu dan Tari Tepak KeratonTari tepak keraton. Foto YouTube V Production BPPID SumselPada tahun 1966, Hj. Anna Kumari menciptakan Tari Tepak Keraton untuk menyambut tamu agung Bridgen Ishak Juarsa, Panglima Kodam IV Sriwijaya. Diciptakannya tarian ini karena pada saat itu, Tari Gending Sriwijaya dilarang untuk Kesultanan Palembang Darussalam menjadi inspirasi dari Tari Tepak Keraton. Dulu, terdapat keraton megah yang didirikan oleh Gde Ing Suro di lingkungan Benteng Kuto Tepak Keraton pertama kali dipersembahkan di Jl. Tasik Palembang dengan menyerahkan kapur sirih kepada Bridgen Ishak Juarsa selaku Panglima Kodam IV Sriwijaya yang 7 tarian daerah Sumatera Selatan dengan kecantikan dan keunikannya masing-masing. Semoga bermanfaat ya, detikers! Simak Video "Menikmati Keindahan Alam Curup Maung Sumatera Selatan" [GambasVideo 20detik] des/inf
Warisan Budaya Takbenda Tercatat Menampilkan 1 - 15 dari 20 GURITAN Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 30 Oktober 2014 - ... DULMULUK Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 30 Oktober 2014 Dulmuluk berawal dari kitab Kejayaan Kerajaan Melayu yang selesai ditulis pada 2 juli 1845, yang berjudul Syair Abdul Muluk. Ada 2 pendapat penulis kitab ini yaitu Raja Ali Haji bin Raja Achmad dari Pulau Penyengat Indra Sakti Riau- versi DR. Philipus Pieter Voorda Van Ey ... Makanan Tradisional Pempek Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 11 April 2014 Makanan tradisional pempek adalah asli makanan orang Palembang. Pempek telah ada di Palembang sejak zaman kebesaran Laksamana Cheng Ho waktu itu mendapat perintah dari Raja China menumpas perompak di Sei Musi membawa 200 ribu tentara terdiri dari Muslim, Khatolik, Kristen, dan Budha. Sebagian ... Rumah Ulu Sumatera Selatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Dilaporkan tanggal 24 Maret 2014 Bentuk Rumah Ulu merupakan rumah panggung. Prinsip yang digunakan dalam membangun rumah yang dipakai adalah rumah siapa dan rumah untuk apa. Rumah siapa maksudnya siapa yang akan menghuni rumah tersebut, keturunan apa, ada gelar atau tidak dan sebagainya, sedangkan rumah untuk apa maksud ... ACARA PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 3 Januari 2014 Adat pernikahan/perkawinan masyarakat Palembang adalah tingkah laku resmi dilakukan sejak zaman Kesultanan Palembang, yang sifatnya mengatur adat istiadat dan norma kehidupan bermasyarakat di Palembang. ... Tembang Batanghari Sembilan Daerah Dilaporkan tanggal 5 Oktober 2013 Batanghari Sembilan adalah istilah untuk irama musik dengan petikan gitar tunggal yang berkembang di Wilayah Sumatera Bagian Selatan. Dalam pengertian yang lebih luas, Batanghari Sembilan adalah kebudayaan yang berbasis pada sungai. Kebudayaan ini adalah kebudayaan agraris yang selaras dengan alam. ... TRADISI RUMPAK-RUMPAK KEL. KUTO BATU PALEMBANGMENYAMBUT 1 SYAWAL DAN IDUL ADHA Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 9 Mei 2013 Tradisi Rumpak-Rumpak merupakan tradisi untuk memeriahkan momen keagamaan Islam, yaitu memperingati hari raya idul fitri 1 Syawal dan idul adha. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun sampai sekarang tetap dilaksanakan di Kel. Kuto Batu Palembang. Tradisi rumpak-rumpak ini merupakan bentuk ras ... Makanan Tekwan Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 9 Mei 2013 Tekwan terbuat dari sagu dan ikan dibentuk bulat-bulat kecil seperti bakso ikan, dengan kuah kaldu ikan dilengkapi dengan soun, irisan bengkuang, jamur kuping, dan bunga sedap malam yang menimbulkan aroma dan rasa khas. Sejarah asal nama tekwan ada dua pendapat. Pendapat pertama tekwan merupakan akr ... TATA UPACARA ADAT PERKAWINAN DAERAH KAYU AGUNG Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Dilaporkan tanggal 9 Mei 2013 Masyarakat Kayu Agung yang susunan kekerabatannya berbentuk Patrilinealmenganut bentuk perkawinan jujur, bentuk perkawinan yang dilakukan dengan “Pembayaran Jujur” yang artinya pemberian barang atau uang dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Setelah berlangsung acara perk ... PINDANG IKAN Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 9 Mei 2013 Belum ada Informasi ... Makanan Burgo Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 9 Mei 2013 Burgo adalah sejenis lontong sayur yang biasa disantap untuk sarapan oleh masyarakat palembang. Burgo terbuat dari campuran tepung beras dan kanji dibentuk seperti kue dadar lalu dipotong-potong seperti lontong kemudian disiram dengan kuah ikan. Resep makanan ini telah ada dari dahulu dan diwariskan ... Makanan Celimpungan Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 9 Mei 2013 Celimpungan adalah makanan yang berasal dari sagu dan ikan seperti pempek. Yang berbeda antara empek-empek dengan celimpungan adalah pada bentuk dan kuahnya. Celimpungan berbentuk bulat dengan diameter 10cm dan tipis/pipih. Kuahnya terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. ... Makanan Maksuba Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 9 Mei 2013 Maksuba merupakan salah satu makanan tradisional palembang. Dalam tradisi kue ini disajikan pada saat-saat istimewa seperti lebaran dan perayaan perkawinan. Maksuba diyakini sebagai bentuk penghormatan kepada kerabat dan tamu yang datang. ... Tari Erai-Erai Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 26 April 2013 Tari Erai-Erai merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah etnik Lematang. Daerah sentra atau asal tarian ini adalah ex marga Gumay Lembak, ex marga Puntang Suka Merapi, ex marga Pasirah IV Manggulyang selanjutnya menyebar ke beberapa daerah yang ada di wilayah Kabupaten Lahat. Ta ... Tari Setudung Sedulang Daerah Kota Palembang Dilaporkan tanggal 26 April 2013 Tari Erai-Erai merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah etnik Lematang. Daerah sentra atau asal tarian ini adalah ex marga Gumay Lembak, ex marga Puntang Suka Merapi, ex marga Pasirah IV Manggulyang selanjutnya menyebar ke beberapa daerah yang ada di wilayah Kabupaten Lahat. Ta ...
sumber website idntimessumsel Budaya – Indonesia memilki beragam suku dan budaya, salah satunya kita mengenal adanya sebuah suku Sumatera Selatan yang masih mewarisi budaya kerajaan. Untuk Bahasa daerah Sumatera Selatan sendiri, menggunakan Bahasa musi dan Bahasa melayu. Jumlah penduduk Sumatera Selatan 2020 memang cukup padat, tetapi kepadatan penduduk tersebut tidak berarti akan menghilangnya adat-adat yang sudah ada. Mari kita simak bersama beberapa tradisi yang menjadi ciri khasnya budaya Palembang. Melepaskan Burung sumber website detiknews Ketika hari raya imlek masyarakat sumatera selatan yang berkunjung ke vihara. Salah satunya lokasi klenteng yang ramai dipadati pengunjung yaitu vihara dewi kwan im dan berlokasi di kelurahan ulu 10 Palembang. Pertama akan dinyalakan lampu kerlap kerlip setelah itu warga akan melepaskan burung pipit supaya terbang bebas. Biasanya banyak pedagang burung yang berjualan disekitar vihara, jadi warga yang tidak memiliki burung tinggal beli disekitar. Menurut warga sekitar tradisi melepas liarkan burung akan memperlancar rezeki dan bisa menghilangkan kesialan. Ketika seseorang semakin banyak melepaskan burung, maka bisa meringankan dosa-dosa yang telah ada. Jika dipirkan melalui akal sehat, kegiatan ini dapat berdampak positif juga untuk para penjual burung sekitarnya. Tradisi ini menarik sejumlah fotografer untuk mengabadikan momen tersebut. Adat Ngobeng sumber website 1001 indonesia Sebuah tradisi yang terjadi secara turun temurun dari masyarakat Palembang, ngobeng berarti tradisi menghubungkan makanan. Biasanya tradisi ini berguna untuk pernikahan, tasyakuran, dan hari besar agama. Budaya Sumatera Selatan ini masih ada sampai sekarang, masyarakat akan datang dan duduk bersila membentuk lingkaran untuk makan bersama. Sebanyak 8 orang duduk bersila, saling berhadapan dan membentuk lingkaran. Nantinya pada tengah-tengah masyarakat yang duduk melingkar akan ada makanan yang cukup banyak. Menyediakan nasi putih, lauk pauk dan berbagai hidangan dalam satu tempat. Mempunyai filosofi untuk bergotong-royong dan meningkatkan rasa kekeluargaan. Adat ini nyaris tergantikan oleh prasmanan, namun warga Palembang selalu menerapkannya dalam kegiatan umum Adat Bekarang Iwak sumber website idntimessumsel Budaya Sumatera Selatan yang satu ini memang cukup aneh dan menarik. Menangkap ikan yang dilakukan oleh warga kelurahan Pulokerto, Gandus, Palembang. Masyarakat sekitar sungai Lacak rata-rata berprofesi sebagai penangkap ikan. Adat bekarang iwak biasanya dilakukan setiap setahun sekali oleh warga lacak. Tidak hanya menangkap ikan tetapi juga melakukan berbagai upacara ritual sebagai rasa syukur masyarakat. Sungai lacak merupakan sungai yang sangat jernih dan terdapat berbagai jenis ikan, mulai dari ikan lele, gabus, dan mujair. Kalau berhasil menangkap ikan, warga diperbolehkan membawa pulang ikannya, tetapi yang kecil-kecil saja. Untuk berbagai hasil tangkapan ikan yang besar, boleh dibawa pulang oleh pemangku adat. Boleh juga untuk dijual, lalu uang hasil penjualan digunakan untuk pembangunan masjid, bendungan, jembatan, dan lain sebagainya. Tradisi budaya Sumatera Selatan ini berlangsung setiap setahun sekali, apabila tidak terlaksana maka akan mendapat hukuman. Hukumannya berupa adanya penampakan buaya-buaya di sungai lacak. Warga sekitar berharap budaya ini akan mendatangkan rezeki yang melimpah dan menjauhkan warga dari malapetaka. Adat Tepung Tawar sumber website idntimes Budaya Sumatera Selatan selanjutnya ialah sebuah tradisi untuk menyuapkan ketan ayam dan kunyit ke seseorang. Adat tepung tawar mempunyai 3 tradisi, yaitu untuk tolak bala, perdamaian dan pernikahan. Yang pertama tepung tawar tolak bala, yakni berguna untuk keluarga yang sering mengalami sial dan kecelakaan. Budaya Sumatera Selatan ini mereka lakukan untuk meminta perlindungan kepada Allah dan sudah berjalan selama ratusan tahun. Mulai dari zaman kesultanan Palembang Darussalam sampai sekarang. Adat ini biasa dilakukan pada kediaman seorang budayawan atau seniman sepuh kota Palembang. Kedua ada tepung tawar perdamaian, yaitu sebuah budaya Sumatera Selatan yang tumbuh untuk menghindari konflik karena niat buruk yang datang dari hati. Kebiasaan untuk menghindari konflik ini juga merupakan sarana kohesi social dalam mempertahankan kesatuan dalam lingkungan maupun keluarga besar. Ketiga, yaitu tepung adat pernikahan, yang berfungsi untuk mencurahkan rasa kebahagiaan dan rasa senang terhadap manusia. Merupakan simbol pemberian doa restu bagi kesejahteraan kedua pengantin dan juga menjadi tolak balak. Adat Sedekah Rame sumber website silontong Masyarakat kabupaten Lahat menjadikan Sedekah Rame sebagai tradisi yang biasanya dilakukan para petani. Bermaksud agar hasil panen lancar dan berlimpah dalam tahap pemanenannya. Sambutan tokoh adat sebagai awal acara lalu berlanjut amanat dan doa bersama, dan penutupnya dengan acara makan bersama. Rumah Adat Limas sumber website wikipedia Budaya Sumater Selatan tidak dapat lepas dari rumah adat, pakaian adat dan tarian. Rumah linmas merupakan budaya Sumatera Selatan yang memiliki ciri khas tentang pengaruh budaya islam dan budaya melayu. Untuk luas bagunan sekitar 400 meter sampai 1000 meter persegi, tiang kayu yang tertanam pada tanah sebagai topangannya. Rumah linmas terbagai menjadi 3 bagian yaitu ruang gajah atau ruang utama, bilik tidur atau pangkeng, dan dapur atau pawon. Tepat pada bawah atap rumah linmas terdapat ruang gajah ruang utama. Ruangan ini berguna untuk musyawarah dan menjadi pusat dari rumah linmas. Untuk bagian bilik tidur pangkeng sisi kanan atau sisi kiri bagian ruangan ini masuk melewati sebuah pintu berbentuk kotak sebagai penutup. Pintu kotak itu berfungsi sebagai tempat penyimpanan perkakas. Untuk bagian pawon terletak pada bagian belakang rumah adat. Sebenarnya kata pawon tidak hanya di Sumatera saja, di pulau Jawa dapur juga bernama pawon. Rumah linmas memang memiliki banyak filosofi pada berbagai bagiannya. Pakaian adat sumber website aminah store Budaya Sumatera Selatan yang selanjutnya yakni pakaian adat Sumatera Selatan. Seperti halnya rumah adat, susunan dari atas hingga bawah tersusun rapi dan menjadi ciri khas. Ada juga mahkota yang berfungis untuk hiasan bagian kepala. Kain sangket berfungsi sebagai penutup dari bagaian ujung atas tubuh sampai ujung kaki. Pakaian adat ini berguna pada acara-acara yang bersifat sakral dan kegiatan upacara adat lainnya. Tarian khas sumber website mantabs Budaya Sumatera selatan yang terakhir yaitu tarian Sumatera Selatan. Memiliki cukup banyak jenis tarian daerah yang berguna dalam upacara-upacara tertentu. Pertama ada tari tanggai, merupakan tarian untuk para tamu-tamu penting, acara-acara formal ataupun pernikahan. Penarinya yang menggunakan tanggai terbuat dari tembaga dan diperankan oleh lima orang. Menari dengan lemah gemulai dan menggunakan pakaian adat yang membuatnya sangat menarik. Tari tanggai mempunyai filosofi bahwa masyarakat Palembang orangnya ramah, saling menghormati satu sama lain dan juga saling menghargai. Tarian ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana yang anggun. Kalau zaman sekarang tarian ini hanya untuk dipertontonkan dalam acara pentas seni sekolah dan pagelaran seni saja. Selanjutnya tari tenun songket, merupakan tarian yang terinspirasi dari menenun kemudian melahirkan sebuah tarian adat. Kain songket menggunakan benang yang terlapisi oleh emas dan hanya untuk mempelai wanitanya. Tarian ini biasanya terdiri dari lima orang dan jumlahnya bukanlah aturan baku, sehingga para penari bisa bebas berkreasi ingin berapa orang penari.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya menerima sertifikat penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2018, meliputi 7 Karya Budaya yang ada di Provinsi Sumsel. Sertifikat tersebut diserahkan langsung Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI, Hilmar Farid kepada Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya pada acara Apresiasi Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2018 di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu malam 10/10/2018. Kegiatan apresiasi penetapan warisan budaya takbenda Indonesia merupakan puncak dari serangkaian kegiatan penetapan warisan budaya takbenda Indonesia yang bertujuan untuk melestarikan, melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan budaya Indonesia. Karya Budaya Sumsel yang ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia yaitu pertama Adat Timbang Kepala Kebo, merupakan adat istiadat masyarakat ritus dan perayaan-perayaan. Kedua, Ngobeng, merupakan adat istiadat masyarakat ritus dan perayaan-perayaan. Ketiga, Tari Kebagh, merupakan seni pertunjukan. Keempat, Tari Silampari Kahyangan Tinggi, merupakan seni pertunjukan. Kelima, Pindang Palembang, merupakan kemahiran dan kerajinan tradisional. Keenam, Tikar Purun Pedamaran, merupakan kemahiran dan kerajinan tradisional. Ketujuh, Surat Ulu, merupakan tradisi dan ekspresi lisan. "Penetapan warisan budaya takbenda Indonesia dilaksanakan melalui serangkaian tahapan yang dilaksanakan oleh Tim Ahli, Narasumber, Dinas Kebudayaan Provinsi se-Indonesia dan Balai Pelestarian Nilai Budaya," ungkap Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid dalam kata sambutannya. Lanjut Hilmar Farid, ada berbagai kondisi yang dihadapi oleh warisan budaya Indonesia diantaranya terancam punah dan warisan budaya yang ada di perbatasan rentan terhadap pengakuan oleh negara lain. "Kurangnya pelestarian warisan budaya takbenda akan berdampak pada hilangnya identitas sebagai bangsa berkebudayaan yang didalamnya terkandung nilai, makna yang luhur," tegas Hilmar. Hilmar Farid mengharapkan adanya timbal balik antara berbagai pihak terkait pelaksanaan penetapan warisan budaya takbenda Indonesia dan tindak lanjut setalah ditetapkan karena harus melakukan pelestarian dengan aksi nyata seperti yang diharapkan dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. "Aksi nyata bisa dilakukan dalam rangka perlingungan, pengembangan, pemanfaatan serta pembinaan," ujarnya Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan, keragaman budaya yang ada di Sumsel harus terpeliharan dan terus dikembangkan. Pemerintah Provinsi Sumsel sudah berkomitmen penuh untuk hal itu bersama sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumsel. "Keberagaman budaya dibebagai daerah di Sumatera Selatan memang harus terus dikembangkan dan diangkat sampai ketingkat nasional," terang Mawardi Yahya. Selain Provinsi Sumsel, sejumlah daerah lainnya juga mendapatkan setifikat yang sama diantaranya Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Provinsi Jambi. *
7 Unsur Kebudayaan Megalitikum Sumatera Selatan Disusun Oleh Nama No Pokok Jurusan Kesenian Mata Kuliah Pengantar Antropologi Dosen Pembimbing Universitas PGRI Palembang Tahun 2018 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji dan membahas kebudayaan Palembang melalui 7 unsur kebudayaan megalitikum sumatera selatan. Dalam Makalah ini saya akan membahas mengenai sejarah dan kebudayaan kota palembang secara lebih dalam melalui 7 unsur kebudayaan megalitikum sumatera selatan. Yang saya harapkan bermanfaat bagi anda semua. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. terima kasih. Palembang, Maret 2018 Penulis Daftar Isi Kata Pengantar................................................................................................. Daftar isi........................................................................................................... Bab 1 Pendahuluan........................................................................................... Latar Belakang.............................................................................. Rumusan Masalah ......................................................................... Tujuan............................................................................................ Bab 2 Analisis dan Pembahasan....................................................................... Bahasa........................................................................................... Sistem Pengetahuan....................................................................... Sistem Sosial Kekerabatan........................................................... Sistem Pengetahuan dan Teknologi................................................ Sistem Mata Pencaharian................................................................ Sistem Religi Kepercayaan.......................................................... Kesenian......................................................................................... Bab 3 Penutup.................................................................................................. Kesimpulan.................................................................................... Saran.............................................................................................. Bab 1 Pendahuluan Latar belakang Dalam makalah ini saya akan Mengkaji dan membahas tentang kebudayaan Palembang melalui 7 unsur kebudayaan secara universal. Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan. Di masa lalu, palembang adalah ibukota dari kerajaan sriwijaya. Palembang dikenal sebagai kota penghasil tekstil dan songket yang sangat indah. Sebagian dari provinsi ini dibagi menjadi dua pulau yang cukup besar yaitu pulau Bangka Beiltung dan pantai timur laut sumatera di laut Cina selatan. Dalam kebudayaannya palembang banyak sekali yang menarik dan perlu untuk diketahui secara lebih dalam dalam topik ini. Topik yang saya bahas ini ditinjau dari aspek budaya dan sejarahnya karena keduanya memang banyak tumpang tindihnya dan karena itu sukar dipisahkan. Perumusan masalah Bagaimana cara kita mengkaji dan membahas mengenai sejarah dan unsur kebudayaan Palembang secara Universal?. Tujuan Penulisan Makalah. Mengetahui dan menganalisis unsur bahasa Mengetahui dan menganalisi sistem pengetahuan masyarakat Palembang Mengetahui dan menganalisis sistem sosial dan kekerabatannya Mengetahui dan menganalisis sistem pengetahuan dan teknologi Mengetahui dan menganalisis sistem mata pencaharian Mengetahui dan menganalisi unsur religi yang ada di masyarakat Palembang Mengetahui dan menganalisi unsur kesenian masyarakat Palembang Menentukan etos kebudayaannya Bab 2 Pembahasan Bahasa Bahasa berfungsi sebagai media komunikasi baik lisan, tulisan, gerak tubuh, dll untuk menyampaikan maksud hati. Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Pelembang Alus atau Bebaso dan Baso Pelembang Sari-sari. Baso Pelembang Alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara-upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dariKerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa. Sementara itu, Baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan Bahasa Indonesia pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri. Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan Jawa dengan intonasi berbeda. Berikut contoh bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sumatera Selatan Emek ibu • Di buri di belakang Abah bapak • Di jabo di luar/ di depan Aak kakak laki-laki • Di jero di dalam Cek kakak perempuan • Awak kamu Mangcek paman • Kulo saya Bikcek bibi Contoh kalimat 1. Emek lagi masak di buri, sedangke abah lagi baco koran di jabo Ibu sedang memasak di belakang, sedangkan bapak sedang baco koran di luar 2. Awak dipanggel aak di jero Kamu dipanggil kakak di dalam Bahasa memiliki 2 fungsi, yaitu A. Fungsi umum Berfungsi untuk berekspresi, komunikasi, dan adaptasi sosial. Contoh Awak nak kemano? Kamu mau kemana? B. Fungsi khusus Berfungsi untuk pergaulam sehari-hari, mewujudkan seni, mempelajari naskah-naskah kuno, mengeksploitasi teknologi. Contoh Awak sudah belom pr kito sore tu Kamu sudah belum pr kita kemarin Sistem Pengetahuan Sistem pengetahuan adalah semua yang diketahui manusia. Lebih dari seribu tahun yang lalu telah berkembang salah satu kerajaan terbesar sepanjang sejarah Indonesia yaitu Kerajaan Budha Sriwijaya yang berada di sepanjang tepi Sungai Musi Sumatra Selatan. Terletak di sebelah Selatan dibingkai oleh Laut Cina Selatan dan berada di jalur lalu lintas tersibuk di dunia yang menghubungkan Timur Jauh dengan Eropa. Kerajaan Sriwijaya telah melakukan perdagangan sangat produktif dengan Cina Kuno pada masa keemasannya. Terbentang di kaki bukit jajaran Gunung Bukit Barisan yang megah, provinsi ini relatif datar namun sangat subur karena banyak sungai membelah daratan dan bermuara ke laut. Perkebunan kopi dan teh tersebar di seluruh Sumatra Selatan, namun kekayaan yang berlimpah dari provinsi ini berasal dari cadangan minyak, gas alam, batu bara, timah dan kuarsa. Sumatra Selatan memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi dan beraneka ragam, baik wisata alam, sejarah maupun budaya. Sumsel memiliki obyek wisata berupa gunung-gunung dengan flora dan fauna yang beragam, seperti Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS; sungai, danau, garis pantai yang sangat panjang. Anda dapat berkeliling mengunjungi Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, dan Kota Pagaralam. Di sini pula tersaji aneka ragam tradisi serta budaya yang unik dan menarik. Wisata alamnya adalah Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. Panorama pantainya antara lain pantai Parai Tenggini, pantai Matras di Pulau Bangka, dan pantai Pasir Padi di Pulau Belitung. Panorama air terjun terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Wisata budayanya meliputi Bukit Serelo, Gunung Dempo, Rumah Limas, pemukiman suku terasing Anak Dalam dan Kubu. Wisata sejarahnya antara lain situs Sriwijaya berupa batu purbakala, patung kuno, dan museum di Palembang, kompleks Pemakaman di Bukit Siguntang serta Benteng Kuto Besak. Buah-buahan yang terkenal dari Palembang adalah nanas dan duku. Rasa nanas Palembang segar dan rasanya tajam, sementara duku Palembang rasanya manis dan terkadang hambar. Sistem Sosial Kekerabatan Sosial menggambarkan struktur sosial dari masyarakat bersangkutan. Adapun sistem pewarisan gelar yang terdapat di Sumatera Selatan yaitu menganut garis patrilineal ayah/laki-laki. Artinya gelar tersebut hanya boleh diwarisi seseorang jika ayahnya merupakan keturunan dari si pemegang gelar tersebut. Gelar-gelar yang dipakai adalah sebagai berikut 1 Raden disingkat R gelar laki-laki dan Raden Ayu gelar wanita. 2 Masagus disingkat Mgs gelar laki-laki dan Masayu Msy gelar wanita. 3 Kemas disingkat Kms gelar laki-laki dan Nyimas Nys gelar wanita. 4 Kiagus disingkat Kgs gelar laki-laki dan Nyayu Nya gelar wanita. Mengenai pemakaian gelar Ratu, gelar ini biasanya diberikan kepada Putri Raja yang naik tahta atau Permaisuri Istri raja yang disebut dengan Panggilan Ratu Agung atau Ratu Sepuh. Selain itu gelar ini juga diberikan kepada keempat isteri pendamping, karena pada umumnya raja memiliki istri lebih dari satu tetapi bukan Ratu Sepuh ratu-ratu yang lain diberi gelar tambahan/memiliki panggilan tersendiri seperti Ratu Gading, Ratu Mas. Ratu Sepuh Asma, Ratu Ulu, Ratu Ilir, dsb. Sistem Pengetahuan dan Teknologi Masyarakat Palembang dikenal dengan sifat suka berterus terang dan suka berkawan. Mereka memiliki keahlian dalam menciptakan karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya. Salah satu contoh dari hasil kreasi masyarakat Palembang yang paling terkenal adalah kain songket yang terbuat dari sutra dikombinasikan dengan benang emas yang mampu memikat kolektor pakaian tradisional karena desainnya yang kaya dan elegan. Songket juga dapat menjadi oleh-oleh yang bagus, meskipun harga songket cukup mahal terutama yang dibuat langsung secara tradisional. Selain itu Palembang juga terkenal dengan ukiran kayu bermotifnya yang dipengaruhi oleh desain Cina dan Budha. Ukiran-ukiran kayu yang terdapat di mebel tersebut didominasi oleh dekorasi berbentuk bunga melati dan teratai. Palembang juga menawarkan makanan yang unik, lezat yang kebanyakan terbuat dari ikan. Diantaranya ialah Pempek Palembang Ini adalah salah satu makanan yang paling terkenal dari Palembang dan dapat Anda temukan di seluruh Indonesia dan telah menjadi favorit banyak orang Indonesia. Pempek terbuat dari ikan yang telah digiling dicampur tepung terigu dan bumbu-bumbu lain. Jenis-jenis pempek palembang di antaranya adalah pempek lenjer, kapal selam, pempek kulit, pempek adaan dan pempek lenggang, pempek keriting serta pempek panggang. Kerupuk Palembang, salah satu makanan kecil dari Palembang yang terkenal, kerupuk ini terbuat dari campuran terigu dan ikan tertentu. Biasanya terbuat dari ikan tenggiri, ikan gabus dan ikan belida. Toko yang dapat Anda kunjungi adalah Kerupuk 601 and Taxi 333 at Jl. Dempo Luar. Martabak Har, terbuat dari telur dicampur dengan bumbu-bumbu tertentu dan daging, lalu dibungkus adonan terigu, dicampurkan lalu digoreng. Martabak Har biasanya disajikan dengan saus yang lezat terbuat dari kentang, air dan bumbu-bumbu lainnya. Tempat terbaik untuk mencicipi martabak ini adalah di Martabak Kaji Abdul Rosak di Jalan. Jendral Sudirman. 1 Lempok Duren, terbuat dari durian dan gula. Rasanya manis dan kenyal. 2 Tekwan, sup tradisional yang terbuat dari bola-bola ikan, pasta ikan, soun, jamur dan bengkoang kemudian disajikan hangat-hangat. 3 Bekasem yaitu Ikan yang diasinkan. 4 Makanan khas khas lainnya dari provinsi ini seperti pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes, dan tempoyak. Masyarakat Palembang juga memiliki senjata tradisional semacam keris yang bernama rejang lebong seperti pada gambar berikut Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Palembang pada umumnya mempunyai mata pencaharian berdagang. Dalam cakupan kepulauan, kepulauan sumatera sangat kaya dengan hasil buminya seperti kelapa sawit, tembaga, batubara,timah, bauksit dll. Maka dari itu sumber mata pencahariaan masyarakat palembang juga menjadi pekerja berbagai definisi kota Palembang tercakup unsur keluasan wilayah, kepadatan penduduk yang bersifat heterogen dan bermata pencaharian non pertanian. Sistem Religi Kepercayaan Walaupun Sumatera Selatan adalah tempat berdirinya kerajaan sriwijaya yang menganut kepercayaan dan agama budha tetapi mayoritas masyarakatnya beragama Islam, karena masyarakat Palembang yang pada umum nya memiliki darah dan keturunanan bangsa melayu yang juga mayoritas beragama Islam. Kesenian Kesenian merupakan nilai keindahan estetika dari ekspresi manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata atau telinga. Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Contoh kesenian yang ada di Palembang A. Rumah tradisional Rumah tradisional yang berasal dari Sumsel ini memiliki atap yang berbentuk limas sehingga dinamakan dengan rumah limas. Dengan ciri khas lantai yang bertingkat dan oleh masyarakat Sumsel disebut dengan bengkilas. Rumah tradisional limas biasanya hanya digunakan untuk acara keluarga seperti hajatan. Tamu yang datang biasanya diterima di teras atau lantai dua. Satu lagi rumah khas dari Sumsel adalah rumah rakit B. Seni Tari Ada beberapa seni tari yang berasal dari Sumsel diantaranya adalah tari tanggai, tari sekapur sirih, tari putri bekhusek, dan tari gending sriwijaya. C. Lagu Daerah Provinsi Sumatera Selatan juga memiliki lagu daerah diantaranya adalah Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut, Gending Sriwijaya dan Ribang Kemambang. Kesenian lainnya yang berada di Sumatera Selatan yaitu pertunjukan dulmuluk pentas drama tradisional khas Palembang dan pertunjukan wayang Palembang. Bab 3 Penutup Kesimpulan Setelah membaca penjelasan tentang 7 unsur kebudayaan universal yang ada pada masyarakat Sumatera Selatan di atas dapat disimpulkan bahwa etos kebudayaan atau unsur yang paling menonjol dari masyarakat Sumsel adalah dari segi “Sistem Pengetahuan dan Teknologi” khususnya pada makanan-makanan khasnya dan dari segi “Kesenian”-nya baik seni tari, rumah adat, maupun kerajinannya. Mereka memiliki keahlian dalam menciptakan karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya. Hal ini menunjukan bahwa Sumatera Selatan adalah provinsi yang kaya akan kebudayaannya. Saran Sumatera Selatan dikenal dengan kesenian dan kerajinannya, maka dari itu marilah bersama-sama kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada walaupun zaman semakin hari semakin maju. Jika bukan kita sendiri yang menjaganya siapa lagi? Apakah harus menunggu kebudayaan dan hasil karya kita di akui oleh negara lain terlebih dahulu baru kita mau melestarikan dan mempertahankannya?
7 unsur kebudayaan sumatera selatan